Minggu, 08 Maret 2015

Uji Biuret dalam sampel pupuk

LAPORAN  LENGKAP
 
Nama                                  :  Stevie Christianto
Kelas/Nis                             :  III.C / 124897
Kelompok                             :  C2.3
Tanggal Mulai                       :  23 Februari 2015
Tanggal Selesai                    :  23 Februari 2015         
Judul Penetapan                   :   Penetapan Uji Biuret Dalam Sampel Pupuk  ZA , Urea Dan NPK
Tujuan Penetapan                 :   Untuk mengetahui apakah pupuk ZA , urea dan NPK mengandung protein
 Dasar Prinsip                        : 
2molekulUrea pada suhutinggi bergabung atau berpolimerisasi membentuk senyawabiuret. Keberadaannya dapat diketahui dari reaksi biuret dengan garam tembaga kompleks membentuk kompleks yaengberwarna lembayung
 
Reaksi                                 :
Landasan Teori                      :
 
“UJI BIURET”
                Uji biuret digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan peptida dalam suatu zat yang diuji. Adanya ikatan peptida mengindikasikan adanya protein, karena asam amino berikatan dengan asam amino yang lain melalui ikatan peptida membentuk protein. Ikatan peptida merupakan ikatan yang terbentuk ketika atom karbon dari gugus karboksil suatu molekul berikatan dengan atom nitrogen dari gugus amina molekul lain. Reaksi tersebut melepaskan molekul air sehingga disebut reaksi kondensasi. Dengan adanya dua molekul asam amino yang berikatan dengan ikatan peptida dan membentuk molekul protein. Ikatan peptida tersebut yang akan bereaksi dengan reagen biuret menghasilkan perubahan warna. Reaksi positif uji biuret ditunjukkan dengan munculnya warna ungu atau merah muda akibat adanya persenyawaan antara Cu++ dari reagen biuret dengan NH dari ikatan peptida dan O dari air. Semakin panjang ikatan peptida (banyak asam amino yang berikatan) akan memunculkan warna ungu, semakin pendek ikatan peptida (sedikit asam amino yang berikatan) akan memunculkan warna merah muda.





 
 
Reaksi diatas merupakan Reaksi Kondensasi      
 
    
PUPUK UREA

PUPUK UREA (SNI 02-2801-1998)
Spesifikasi
o    Kadar air maksimal 0,50%
o    Kadar Biuret maksimal 1%
o    Kadar Nitrogen minimal 46%
o    Bentuk butiran tidak berdebu
o    Warna putih (non subsidi)
o    Warna pink untuk Urea Bersubsidi 
o    Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg

Sifat Pupuk Urea
o    Higroskopis
o    Mudah larut dalam air

Manfaat unsur hara Nitrogen yang dikandung pupuk Urea
o    Membuat bagian tanaman lebih hijau dan segar
o    Mempercepat pertumbuhan
o    Menambah kandungan protein hasil panen

Gejala kekurangan unsur hara Nitrogen pada tanaman
o    Seluruh tanaman berwarna pucat kekuningan
o    Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
o    Daun tua berwarna kekuningan. Pada tanaman padi dimulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun
o    Pertumbuhan buah tidak sempurna seringkali masak sebelum waktunya
o    Jika dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari bagian bawah tanaman terus ke bagian atas tanaman.
 
 Manfaat dan Fungsi Pupuk Urea

Apa saja manfaat pupuk urea. Perlu diketahui bahwa pupuk urea mengandung nitrogen dalam jumlah yang tinggi. Unsur nitrogen di dalam Pupuk urea sangat bermanfaat bagi tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan.

Manfaat lainnya?
  •      Pupuk Urea membuat daun tanaman lebih hijau, rimbun, dan segar. Nitrogen juga membantu tanaman sehingga mempunyai banyak zat hijau daun (klorofil). Dengan adanya zat hijau daun yang berlimpah, tanaman akan lebih mudah melakukan fotosintesis.
  •      Pupuk Urea juga mempercepat pertumbuhan tanaman. Kondisi tanaman akan makin tinggi, dengan jumlah anakan yang banyak.
  •       Pupuk Urea juga mampu menambah kandungan protein di dalam tanaman.
  •      Pupuk urea bersifat universal. Pupuk ini dapat digunakan untuk semua jenis tanaman. Urea dapat ditambahkan untuk tanaman darat maupun air.
  •      Pupuk Urea juga baik untuk tanaman pangan, tanaman holtikultura, tanaman usaha perkebunan, tanaman di sekitar peternakan dan juga tanaman di sekeliling usaha perikananan.

Kekurangan Unsur Hara Nitrogen

Ketika sebuah tanaman mengalami kekurangan zat nitrogen, maka tanaman tersebut akan mengalami beberapa gejala yang bisa diamati secara fisik.

Gejala-gejala tersebut antara lain?
  1.      Kekurangan nitrogen membuat keadaan daun tanaman berwarna pucat hingga kekuning-kuningan.
  2.       Bila kekurangan nitrogen semakin parah, maka daun tuatanaman tersebut akan berwarna kekuning-kuningan dimulai dari ujung daun dan menjalar hingga ke tulang daun.
  3.       Bila kondisi kekurangan nitrogen terus dibiarkan, maka daun akan menjadi kering, keadaan ini diawali dari daun bagian bawah sampai daun bagian atas.
  4.       Kondisi tanaman yang kekurangan nitrogen sejak awal, menimbulkan tanaman lambat tumbuh dan kerdil.
  5.       Akibat kekurangan nitrogen pada buah, yaitu keadaan buah tidak sempurna, sering kali buah masak masak sebelum waktunya atau sebelum ukurannya sesuai.
 
PUPUK NPK

Peranan Pupuk NPK
Pertumbuhan tanaman selalu membutuhkan unsur hara dalam menghasilkan akar, batang, daun, bunga, dan buah sebagai menghasilkan produksi buah yang sesuai, dari segi tersebut unsur hara N,P,dan K sangat di butuhkan dalam jumlah besar dan stabil, dari tersebut ada dampak kelebihan dan kekurangan unsur hara NPK.
Fungsi dari unsur hara tersebut, yaitu unsur hara N adalah sebagai bahan pembangun asamamino/protein/enzim, asam nucleat, nucleo-pro-tein, dan alkaloid. Defisiensi N akan membatasi pembelahan dan perbesaran sel. Selain itu fungsi N dalam proses fisiologi dan biokimia tanaman, yaitu menjaga kapasitas fotosintesis. Kekurangan suplai unsur hara N berakibat menurunnya laju tumbuh tanaman laju fotosintesis bersih, dan nisbah luas daun tanaman, sehingga berakibat terhadap peningkatan rasio akar-pupus tanaman.
Fungsi unsur hara P pada proses fisiologi dan biokimia tanaman, yaitu mengaktifkan proses metabolisme tanaman, mengatur keseimbangan senyawa pengatur tumbuh endogen/alami, mengatur partisi dan translokasi fotosintat, dan keseimbangan antara pati dan sucrose. Kekurangan unsur hara P mengakibatkan aktivitas metabolisme sel terganggu, yaitu prosesfotosintesis dan keseimbangan antara pati dansukrose. Kekurangan P berakibat pada terganggunya oksidasi karbohidrat dan menurunkan resistensi tanaman terhadap kekeringan.
Unsur hara K berfungsi sebagai aktivator 46macam enzim, berperandalam proses fotosintesis, peningkatan indeksluas daun dan meningkat kantranslokasi fotosintat dari sumber ke penerima
Unsur kimia atau organik NPK sangat di butuhkan pada tanaman, sebagai pemacu tanaman terhadap unsure lain, unsure N, P, dan K merupakan unsur hara yang sulit di dapatkan di dalam tanah, unsure tersebut hanya di peroleh dasar laut maka karena tanaman membutuhkan unsure tersebut, terpaksa atau tidak nya unsure kimia yang di gunakan sebagai pertumbuhan tanaman dalam penyediaan  tanah.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini merupakan uraian lengkap mengenai peran Pupuk NPK pada tanaman :

Peranan N,P dan K
Ketiga unsur ini mempunyai peran yang sangat penting terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman, dimana ketiga unsur ini saling berinteraksi satu sama lain dalam menunjang pertumbuhan tanaman, unsur nitrogen dapat diperoleh dari pupuk Urea dan ZA. unsur P dari pupuk TSP/SP-36, sedangkan K dalam KCI dan ZK.

A.   Peranan Nitrogen
Unsur N adalah merupakan unsur yang cepat kelihatan pengaruhnya terhadap
tanaman. Peran utama unsur ini adalah :
1.    Mempercepat pertumbuhan tanaman, menambah tinggi tanaman, dan merangsang pertunasan.
2.    Memperbaiki kualitas, terutama kandungan proteinnya.
3.    Menyediakan bahan makanan bagi mikroba (jasad renik)
4.    Merangsang pertumbuhan vegetatif (batang dan daun).
5.    Meningkatkan jumlah anakan
6.    Meningkatkan jumlah bulir/ rumpun (Pada padi)

Kurang unsur N menyebabkan:
1.    Pertumbuhannya kerdil
2.    Daun tampak kekuning-kuningan
3.    Sistem perakaran terbatas

Kelebihan unsur N menyebabkan tanaman:
1.    Pertumbuhan vegetatif memanjang (lambat panen)
2.    Mudah rebah
3.    Menurunkan kualitas bulir. (Pada padi)
4.    Respon terhadap serangan hama/ penyakit.

B.   Peranan Posfor
Secara detail fungsi posfor dalam pertumbuhan tanaman sukar di utarakan,
namun demikian fungsi-fungsi utama posfor dalam pertumbuhan tanamanadalah
sebagai berikut :
1.    respirasi dan fotosintesis
2.    penyusunan asam nukleat
3.    pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah.
4.    Perangsang perkembangan akar, sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap kekeringan, dan,
5.    Mempercepat masa panen sehingga dapat mengurangi resiko keterlambatan waktu panen.
6.    Memacu terbentuknya bunga, bulir pada malai (Pada padi)
7.    Menurunkan aborsitas
8.    Perkembangan akar halus dan akar rambut (Pada padi)
9.    Memperkuat jerami sehingga tidak mudah rebah (Pada padi)
10. Memperbaiki kualitas gabah (Pada padi)

Kekurangan posfor menyebabkan tanaman :
1.    Pertumbuhan kerdil
2.    Jumlah manakan sedikit  
3.    Daun meruncing berwarna hijau gelap
 
 
“PUPUK ZA”
Ammonium Sulfat (ZA) merupakan salah satu jenis pupuk sintetis yang mengandung unsur hara N. Pupuk ammonium sulfat dikenal juga dengan nama ZA (Zwavelzure Amonium). Unsur hara N yang berasal dari Urea dan ZA merupakan hara makro utama bagi tanaman selain P dan K dan seringkali menjadi faktor pembatas dalam produksi tanaman. Menurut Gardner  dkk.  (1991), defisiensi N membatasi pembesaran sel dan pembelahan sel. N berperan sebagai bahan penyusun klorofil dan asam amino, pembentuk protein, esensial bagi aktivasi karbohidrat, dan komponen enzim, serta menstimulasi perkembangan dan aktivitas akar serta meningkatkan penyerapan unsur-unsur hara yang lain (Olson dan Kurtz, 1982). Pupuk ZA dibuat dari gas amoniak dan gas belerang. Persenyawaan kedua zat tersebut menghasilkan pupuk ZA yang mengandung N 20,5 sampai 21%, bersifat tidak higroskopis. Menurut Hilman  dkk. (1993,  dalam Widyastuti, 1996), pupuk N dalam bentuk ammonium sulfat (ZA) yang diberikan ke dalam tanah pertama-tama akan diserap (adsorpsi) oleh kompleks koloid tanah dan bentuk N (NH4+) cenderung tidak hilang dan tercuci air, sedangkan urea dapat segera larut dalam air. Tahap akhir dalam proses pembuatan pupuk ZA adalah pengeringan.  Pengeringan adalah proses untuk menghilangkan sejumlah cairan volatileyang terdapat dalam padatan dengan cara evaporasi. Dalam industri pupuk seperti ammonium sulfat (ZA), superfosfat (SP), dan natrium fosfat kalium (NPK), proses pengeringan biasanya dilakukan dengan menggunakan rotary dryer. Untuk dapat mendesain dan menganalisa kinerja suatu  rotary dryer, perlu diketahui terlebih dahulu karakteristik pengeringan bahan padat yang dikeringkan. Hal ini dapat dilaksanakan secara eksperimen dengan menggunakan alat  tray dryer. Penelitian untuk memperoleh data karakteristik telah dilakukan oleh sejumlah peneliti, antara lain : pengeringan limbah padat dari ekstraksi minyak zaitun oleh Doymaz et al (2003), pengeringan ampas wortel oleh Singh et al (2006), pengeringan biji anggur oleh Roberts et al (2008), dan pengeringan limbah padat tapioka oleh Dedi dkk (2009).
 


Alat dan bahan                    :

Alat                 :
·         Tabung reaksi 5 buah
·         Rak tabung
·         Botol semprot
·         Pipet tetes

Bahan                        :
·         Pupuk ZA
·         Pupuk NPK
·         Pupuk Urea
·         Larutan CuSO4
·         Aquades
·         Susu
·         Larutan NaOH

Cara kerja                              :
1.    Disiapkan alat yang telah bersih dan bahan yang ingin digunakan.
2.    Dimasukkan sampel secukupnya kedalam masing-masing tabung reaksi. (Tabung 1 contoh pupuk ZA, tabung 2 contoh pupuk Urea, tabung 3 contoh pupuk NPK)
3.    Dilarutkan contoh tersebut dengan air.
4.    Ditambah sebanyak 1 mL CuSO4 dan 1 mL NaOH pada masing-masing contoh.
5.    Dihomogenkan. {Dilihat perubahan warna yang terjadi}
6.    Dilakukan lagi hal serupa pada sampel susu dan sampel air, ditambah 1 mL CuSO dan NaOH.
*Jika (+) mengandung protein maka larutan berwarna lembayung
Jika (-) mengandung protein maka larutan berwarna biru.
Hasil pengamatan               :
·         Warna larutan sampel susu (Larutan CuSO4 + NaOH)             : Lembayung
·         Warna larutan sampel air (Larutan CuSO4 + NaOH)                : Biru
·         Warna larutan pupuk ZA (Larutan CuSO4 + NaOH)                 : Lembayung (+)
·         Warna larutan pupuk Urea (Larutan CuSO4 + NaOH)              : Lembayung (+)
·         Warna larutan pupuk NPK (Larutan CuSO4 + NaOH)              : Biru muda (-)

Kesimpulan                          :
            Dari hasil pengamatan maka dapat disimpulkan bahwa sampel pupuk NPK (-) mengandung protein sedangkan sampel pupuk ZA dan Urea (+) mengandung protein.
 
 
 
 
 Makassar 25 Februari 2015
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar