LAPORAN LENGKAP
Nama : Stevie Christianto
Kelas/Nis : III.C / 124897
Kelompok : C2.3
Tanggal Mulai : 23 Februari 2015
Tanggal Selesai : 23 Februari 2015
Judul Penetapan : Penentuan Kadar Air Dalam Sampel Pupuk ZA , Urea Dan NPK
Tujuan Penetapan : Untuk menentukan kadar air dalam sampel pupuk yang di analisa
Dasar Prinsip :
Sampel dipanaskan secara langsung di dalam oven pada suhu 105 derajat C bobot yang hilang selama pemanasan merupakan jumlah air yang terkandung dalam pupuk
Sampel dipanaskan secara langsung di dalam oven pada suhu 105 derajat C bobot yang hilang selama pemanasan merupakan jumlah air yang terkandung dalam pupuk
Landasan Teori :
Metode Analisa Kadar Air
Metode Pengeringan (Oven)
Metode
oven biasa/ pengeringan yang digunakan merupakan salah satu metode
pemanasan langsung dalam penetapan kadar air suatu bahan pangan. Dalam
metode ini bahan dipanaskan pada suhu tertentu sehingga semua air
menguap yang ditunjukkan oleh berat konstan bahan setelah periode
pemanasan tertentu. Kehilangan berat bahan yang terjadi menunjukkan
jumlah air yang terkandung. Metode ini terutama digunakan untuk
bahan-bahan yang stabil terhadap pemanasan yang agak tinggi.
Prinsipnya
menguapkan air yang ada dalam bahan dengan jlaan pemanasan. Kemudian
menimbang bahan sampai berat konstan berarti semua air sudah diuapkan.
Cara ini relatif mudah dan murah.
Kelemahannya antara lain:
- Bahan
lain di samping air juga ikut menguap dan ikut hilang bersama dengan
uap misalnya alkohol, asam asetat, minyak atsiri, dan lain-lain.
- Dapat
terjadi reaksi selama pemanasan yang menghasilkan air atau zat mudah
menguap lain. Contoh gula mengalami dekomposisi atau karamelisasi, lemak
mengalami oksidasi dan sebagainya.
- Bahan yang mengandung bahan yang dapat mengikat air secara kuat sulit melepaskan airnya meskipun sudah dipanaskan.
PUPUK
Pupuk
adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk
mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu
berproduksi dengan baik.Material pupuk dapat berupa bahan organik
ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen. Pupuk
mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, sementara suplemen sepertihormon tumbuhan membantu kelancaran
proses metabolisme. Meskipun demikian, ke dalam pupuk, khususnya pupuk
buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen.
Dalam
pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar
tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau
terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat
diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun. Salah satu jenis
pupuk organik adalah kompos.
Pengertian pupuk urea merupakan pupuk berbahan
kimia mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan salah
satu zat hara yang dibutuhkan tanaman.Bentuk dari Pupuk urea butir-butir
kristal berwarna putih. Rumus kimia Pupuk urea yaitu: NH2 CONH2 merupakan pupuk
yang mudah dilarut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air
(higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat yang kering dan tertutup
rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap
100kg mengandung 46 Kg Nitrogen, Moisture 0,5%, Kadar Biuret 1%, ukuran
1-3,35MM 90% Min serta berbentuk Prill.
Pupuk urea dan za sekilas
memang sama akan tetapi keduanya memiliki perbedaan yang sangat jelas. Jika
anda sebagai petani kawakan/ berpengalaman pasti sudah terbiasa membedakan
kedua pupuk tersebut. Tetapi jika anda bukan petani atau sebagai petani yang
baru pasti akan kesulitan membedakan kedua pupuk tersebut. Oleh karena itu
maspary akan mencoba membandingkan perbedaan antara pupuk urea dan pupuk ZA.
Berikut tabel perbedaan
antara pupuk urea dan pupuk ZA :
PUPUK UREA
|
PUPUK ZA
|
A. Spesifikasi
1. Kadar air maksimal 0,50%
2. Kadar Biuret maksimal 1%
3. Kadar Nitrogen minimal 46%
4. Bentuk butiran tidak berdebu
5. Warna putih
6. Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas
dengan isi 50 kg
|
A. Spesifikasi
1. Nitrogen minimal 20,8%
2. belerang minimal 23,8%
3. Kadar air maksimal 1%
4. kadar Asam Bebas sebagai H2SO4 maksimal
0,1%
5. Bentuk Kristal
6. Warna putih
7. Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas
dengan isi 50 kg
|
B. Sifat Pupuk Urea
1. Higroskopis
2. Mudah larut dalam air
3. Manfaat unsur hara Nitrogen yang
dikandung pupuk Urea
4. Membuat bagian tanaman lebih hijau dan
segar
5. Mempercepat pertumbuhan
6. Menambah kandungan protein hasil panen
|
B. Sifat dan keunggulan pupuk ZA
1. Tidak higroskopis
2. Mudah larut dalam air
3. Digunakan sebagai pupuk dasar dan
susulan
4. Senyawa kimianya stabil sehingga tahan
disimpan dalam waktu lama
5. Dapat dicampur dengan pupuk lain
6. Aman digunakan untuk semua jenis tanaman
7. Meningkatkan produksi dan kualitas panen
8. Menambah daya tahan tanaman terhadap
gangguan hama, penyakit dan kekeringan
9. Memperbaiki rasa dan warna hasil panen
|
C. Gejala kekurangan unsur hara
Nitrogen pada tanaman
1. Seluruh tanaman berwarna pucat
kekuningan
2. Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
3. Daun tua berwarna kekuningan. Pada
tanaman padi dimulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun
4. Pertumbuhan buah tidak sempurna
seringkali masak sebelum waktunya
5. Jika dalam keadaan kekurangan yang parah
daun menjadi kering dimulai dari bagian bawah tanaman terus ke bagian atas
tanaman.
|
C. Gejala
kekurangan unsur hara Belerang pada tanaman
1. Produksi protein tanaman menurun,
pertumbuhan sel tanaman kurang aktif
2. Terjadi penimbunan amida bebas dan asam
amino sampai batas yang berbahaya bagi tanaman
3. Terjadi kerusakan aktivitas fisiologis
dan mudah terserang hama penyakit
4. Produksi butir daun hijau menurun,
proses asimilasi dan sintesis karbohidrat terlambat, tanaman mengalami klorosis/kekuningan
dan hasil panen rendah
|
PUPUK UREA
Sekitar 90% urea industri digunakan sebagai pupuk kimia. Urea dalam bentuk butiran curah (prill) digunakan dalam pertaniansebagai pupuk kimia pemasok unsur nitrogen. Di tanah, urea akan terhidrolisis dan melepaskan ion amonium. Kandungan N pada urea adalah 46%, tetapi yang tergunakan oleh tanaman biasanya separuhnya.
Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk dengan kandungan unsur hara yang
lengkap. Beberapa Unsur hara yang terkandung dalam pupuk NPK adalah
sebagai berikut :
Unsur hara Makro
Nitrogen
Nitrogen keberadaannya mutlak ada untuk kelangsungan pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan dibutuhkan dalam jumlah yang banyak. Tanaman menyerap N :
- Sebagian besar dalam bentuk ion NO3- dan NH4+
- Sedikit Urea melalui daun
- Sedikit asam amino larut dalam air
Tanaman mengandung cukup N akan menunjukkan warna daun hijau tua yang artinya kadar klorofil dalam daun tinggi. Sebaliknya apabila tanaman kekurangan atau defisiensi N maka daun akan menguning (klorosis) karena kukarangan klorofil. Pertumbuhan tanaman lambat, lemah dan tanaman menjadi kerdil juga bisa disebabkan oleh kekurangan N. Tanaman cepat masak bisa disebabkan oleh kekurangan N. Defisiensi N juga dapat meningkatkan kadar air biji dan menurunkan produksi dan kualitas.
Kelebihan N akan meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman, tetapi akan memperpendek masa generatif, yang akhirnya justru menurunkan produksi atau menurunkan kualitas produksi tanaman. Tanaman yang kelebihan N menunjukkan warna hijau gelap sukulen, yang menyebabkan tanaman peka terhadap hama, penyakit dan mudah roboh.
Apabila N tersedia didalam tanah hanya atau sebagian besar dalam bentuk amonium, dapat menyebabkan keracunan pada tanaman dan akhirnya dapat mengakibatkan jaringan vascular pecah dan berakibat pada terhambatnya serapan air.
Semua atau sebagian besar pupuk N komersiil mempunyai kelarutan tinggi jika diberikan ke dalam tanah. Berbeda dengan pupuk N dari bahan organik baik pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos, akan melepas N jika telah didekomposisikan. Semua bentuk N di dalam tanah akan dikonversikan atau dioksidasi menjadi NO3-, yang selanjutnya menjadi subjek reaksi/proses denitrifikasi, erosi, dan pencucian. Sehingga bentuk NO3- di dalam tanah sangat tidak stabil.
Penggunaan pupuk nitrogen dalam tanah sebagian besar akan berpengaruhpada penurunan pH tanah. Hal ini disebabkan bahwa perubahan bentuk NH4+ menjadi NO3- akan melepas H+ sehingga akan menurunkan pH tanah. Selain itu NO3- merupakan faktor utama yang berhubungan dengan pencucian ion-ion basa seperti Ca+2, Mg+2, dan K+. Ion nitrat dan basa-basa tersebut tercuci secara bersama-sama yang akhirnya meninggalkan tapak-tapak pertukaran di dalam tanah yang bermuatan negatif. Selanjutnya tapak-tapak petukaran tersebut diganti H+ yang dapat menyebabkan penurunan pH tanah. Pengaruh kemasaman dan kebasahan beberapa pupuk sumber N yang dapat menurunkan pH tanah, diukur berdasarkan jumlah CaCO3 murni (Kg CaCO3. Kg N-1) yang dibutuhkan untuk mengebalikan pH tanah sebelum terjadi perubahan pH.
P (Fosfor)
Tidak ada unsur lain yang dapat menggantikan fungsinya dalam tanaman, sehingga tanaman harus mendapatkan atau mengandung P secara cukup untuk pertumbuhannya secara normal. Fungsi penting forfor di dalam tanaman yaitu dalam proses fotosintesis, respirasi, transfer dan penyimpanan energi, pembelahan dan pembesaran sel serta proses-proses di dalam tanaman lainnya. Pada umumnya kadar P di dalam tanaman di bawah kadar N dan K yaitu sekitar 0,1 hingga 0,2%. Di Indonesia pupuk P sangat bermasalah, karena selain efisiensi pemupukan P rendah juga tambang P di Indonesia jarang, beragam dan berkadar rendah. Hal ini mengakibatkan untuk mencukupi kebutuhan P harus import.
Tanaman menyerap sebagian besar unsur hara P dalam bentuk ion ortofosfat primer (H2PO4-). Sejumlah kecil diserap dalam bentuk ion ortofosfat sekunder (HPO4-2). pH tanah sangat besar pengaruhnya terhadap perbandingan serapan ion-ion tersebut, yaitu makin masam H2PO4- makin besar sehingga makin banyak yang diserap tanaman dibandingkan dengan HPO4-2.
Fosfor didalam tanaman mempunyai fungsi sangat penting yaitu dalam proses fotosintesis, respirasi, transfer dan penyimpanan energi, pembelahan dan pembesaran sel serta proses-proses di dalam tanaman lainnya. Fosfor meningkatkan kualitas buah, sayuran, biji-bijian dan sangat penting dalam pembentukan biji. P juga sangat penting dalam transfer sifat-sifat menurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Fosfor membantu mempercepat perkembangan akar dan perkecambahan, dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air, meningkatkan daya tahan terhadap penyakit yang akhirnya meningkatkan kualitas hasil panen.
Gejala pertama tanaman yang kekurangan P adalah tanaman menjadi kerdil. Bentuk daun tidak normal dan apabila defisiensi akut maka ada bagian-bagian daun, buah dan batang yang mati. Defisiensi P juga dapat menyebabkan penundaan kemasakan, juga pengisian biji berkurang.
Sebagian besar tanaman dapat mengambil (merecovery) P yang diberikan dari pupuk sebesar 10 hingga 30% dari total P yang diberikan selama tahun pertama pemberian. Besarnya kemampuan tanaman ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : sumber P, tipe tanah, tanaman, metode aplikasi dan musim. Akan tetapi banyak residu P dari pemupukan menjadi lebih tersedia setelah penanaman berikutnya.
Macam-macam pupuk P yang umum digunakan petani adalah sebagai berikut :
- Normal atau single superphosphate (NSP atau SSP), dibuat dengan mencampurkan dengan 60 – 70% asam sulfat. Mengandung sekitar 20% P2O5 dan 12%S
- Concentrated superphosphate (CSP) atau Triple superphosphate (TSP) dihasilkan dari batuan fosfat dengan asam fosfat dan mengandung 46% P2O5
- Ammonium ortophosphate (AOP), dihasilkan dari pemberian ammonium pada asam fosfat. Monoammonium orthophosphate, MAP, 10 – 12% N dan 48 – 55% P2O5. Diammonium orthophosphate, DAP, 18 – 46 – 0 dibuat dengan mengendalikan jumlah amoniak yang direaksikan dengan asam fosfate.
- Ammonium poliphosphate (APP). Pembuatan asam fosfate secara termal akan menghasilkan unsur P melalui proses reduksi batuan fosfat di dalam electric arc furnace. Selanjutnya elemen P dioksidasi menjadi P2O5 yang selanjutnya direaksikan dengan air akan membentuk asam fosfate.
Kalium
Kalium didalam jaringan tanaman ada dalam bentuk kation dan bervariasi sekitar 1,7 – 2,7% dari berat kering daun yang tumbuh secara normal. Ion K di dalam tanaman berfungsi sebagai aktivator dari banyak enzim yang berpartisipasi dalam beberapa proses metabolisme utama tanaman.
Kalium sangat vital dalam proses fotosintesis. Apabila K defisiensi maka proses fotosintesis akan turun, akan tetapi respirasi tanaman akan meningkat. Kejadian ini akan menyebabkan banyak karbohidrat yang ada dalam jaringan tanaman tersebut digunakan untuk mendapatkan energi untuk aktivitas-aktivitasnya sehingga pembentukan bagian-bagian tanaman akan berkurang yang akhirnya pembentukan dan produksi tanaman berkurang. Fungsi kalium yang lain adalah :
- Esensiil dalam sintesis protein
- Penting dalam pemecahan karbohidrat, proses pemberian energi bagi tanaman.
- Membantu dalam kesetimbangan ion dalam tanaman.
- Penting dalam translokasi logam-logam berat seperti Fe.
- Membantu tanaman mengatasi gangguan penyakit
- Penting dalam pembentukan buah
- Meningkatkan daya tahan tanamanterhadap iklim tidak menguntungkan
- Terlibat aktif dalam lebih dari 60 sistem enzim yang mengatur reaksi-reaksi kecepatan pertumbuhan tanaman.
Fungsi penting K dalam pertumbuhan tanaman adalah pengaruhnya pada efisiensi penggunaan air. proses membuka dan menutup pori-pori daun tanaman, stomata, dikendalikan oleh konsentrasi K dalam sel yang terdapat disekitar stoma. Kadar K tidak cukup (defisien) dapat menyebabkan stomata membuka hanya sebagian dan menjadi lebih lambat dalam penutupan.
Gejala kekurangan K ditunjukkan dengan : tanda-tanda terbakarnya daun yang dimulai dari ujung atau pinggir, bercak-bercak nekrotik berwarna coklat pada daun-daun dan batang yang tua. Sumber pupuk K utama diantaranya :
- Klium Klorida (KCl) atau Muriate of Potash, mengandung 60 – 62% K2O dan larut air. Grade pupuk KCl tersedia dalam 5 ukuran : larut berwarna putih, standart khusus, standart, kasar dan granular.
- Kalium Sulfat (K2SO4) atau Sulphate of Potash (SOP), mengandung 50% K2O dan 18%S, serta Cl dibawah 2,5% sehingga cocok digunakan pada tanaman yang sensitive terhadap Cl seperti buah-buahan dan tembakau.
- Kalium-magnesium Sulfat (K2SO4.2MgSO4) disebut juga ”Sul-po-mag” dan ”K-mag”, mengandung 22% K2O, 11% Mg dan 22%S.
- Kalium Nitrat (KNO3), mengandung 44% K2O dan 13% N.
Karena penting dalam pembangunan pertanian, pupuk urea seringkali disubsidi oleh pemerintah suatu negara, termasuk Indonesia. Di pasaran Indonesia, pupuk urea dipasarkan dalam dua bentuk: bersubsidi (berwarna
merah muda, digunakan untuk bantuan pembangunan) dan tidak bersubsidi
(berwarna putih, untuk dipasarkan secara komersial).Pupuk urea
dihasilkan sebagai produk samping pengolahan gas alam atau pembakaran batu bara.
Karbon dioksida yang dihasilkan dari kegiatan industri tersebut lalu
dicampur dengan amonia melalui proses Bosch-Meiser. Dalam suhu rendah,
amonia cair dicampur dengan es kering (karbondioksida) menghasilkan
amonium karbamat. Selanjutnya, amonium karbamat dicampur dengan air ditambah energi untuk menghasilkan urea dan air.
PUPUK NPK
PUPUK NPK LEBIH PRAKTIS DAN EFEKTIF UNTUK
TANAMAN
Pupuk NPK memang praktis.
Hanya dengan sekali memupuk, tanaman mendapatkan tiga unsur hara sekaligus.
Pupuk majemuk ini ternyata juga lebih menguntungkan ketimbang memakai campuran
urea, TSP, dan KCl.
Membuat pupuk majemuk sendiri dengan
mencampur urea, TSP, dan KCl lebih ekonomis ketimbang membeli pupuk majemuk
yang sudah jadi, seperti NPK misalnya. Hal ini tidak salah. Namun demikian,
bukan berarti mencampur pupuk sendiri lebih menguntungkan daripada menggunakan
NPK.Kandungan & Manfaat Pupuk NPK
Unsur hara Makro
Nitrogen
Nitrogen keberadaannya mutlak ada untuk kelangsungan pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan dibutuhkan dalam jumlah yang banyak. Tanaman menyerap N :
- Sebagian besar dalam bentuk ion NO3- dan NH4+
- Sedikit Urea melalui daun
- Sedikit asam amino larut dalam air
Tanaman mengandung cukup N akan menunjukkan warna daun hijau tua yang artinya kadar klorofil dalam daun tinggi. Sebaliknya apabila tanaman kekurangan atau defisiensi N maka daun akan menguning (klorosis) karena kukarangan klorofil. Pertumbuhan tanaman lambat, lemah dan tanaman menjadi kerdil juga bisa disebabkan oleh kekurangan N. Tanaman cepat masak bisa disebabkan oleh kekurangan N. Defisiensi N juga dapat meningkatkan kadar air biji dan menurunkan produksi dan kualitas.
Kelebihan N akan meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman, tetapi akan memperpendek masa generatif, yang akhirnya justru menurunkan produksi atau menurunkan kualitas produksi tanaman. Tanaman yang kelebihan N menunjukkan warna hijau gelap sukulen, yang menyebabkan tanaman peka terhadap hama, penyakit dan mudah roboh.
Apabila N tersedia didalam tanah hanya atau sebagian besar dalam bentuk amonium, dapat menyebabkan keracunan pada tanaman dan akhirnya dapat mengakibatkan jaringan vascular pecah dan berakibat pada terhambatnya serapan air.
Semua atau sebagian besar pupuk N komersiil mempunyai kelarutan tinggi jika diberikan ke dalam tanah. Berbeda dengan pupuk N dari bahan organik baik pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos, akan melepas N jika telah didekomposisikan. Semua bentuk N di dalam tanah akan dikonversikan atau dioksidasi menjadi NO3-, yang selanjutnya menjadi subjek reaksi/proses denitrifikasi, erosi, dan pencucian. Sehingga bentuk NO3- di dalam tanah sangat tidak stabil.
Penggunaan pupuk nitrogen dalam tanah sebagian besar akan berpengaruhpada penurunan pH tanah. Hal ini disebabkan bahwa perubahan bentuk NH4+ menjadi NO3- akan melepas H+ sehingga akan menurunkan pH tanah. Selain itu NO3- merupakan faktor utama yang berhubungan dengan pencucian ion-ion basa seperti Ca+2, Mg+2, dan K+. Ion nitrat dan basa-basa tersebut tercuci secara bersama-sama yang akhirnya meninggalkan tapak-tapak pertukaran di dalam tanah yang bermuatan negatif. Selanjutnya tapak-tapak petukaran tersebut diganti H+ yang dapat menyebabkan penurunan pH tanah. Pengaruh kemasaman dan kebasahan beberapa pupuk sumber N yang dapat menurunkan pH tanah, diukur berdasarkan jumlah CaCO3 murni (Kg CaCO3. Kg N-1) yang dibutuhkan untuk mengebalikan pH tanah sebelum terjadi perubahan pH.
P (Fosfor)
Tidak ada unsur lain yang dapat menggantikan fungsinya dalam tanaman, sehingga tanaman harus mendapatkan atau mengandung P secara cukup untuk pertumbuhannya secara normal. Fungsi penting forfor di dalam tanaman yaitu dalam proses fotosintesis, respirasi, transfer dan penyimpanan energi, pembelahan dan pembesaran sel serta proses-proses di dalam tanaman lainnya. Pada umumnya kadar P di dalam tanaman di bawah kadar N dan K yaitu sekitar 0,1 hingga 0,2%. Di Indonesia pupuk P sangat bermasalah, karena selain efisiensi pemupukan P rendah juga tambang P di Indonesia jarang, beragam dan berkadar rendah. Hal ini mengakibatkan untuk mencukupi kebutuhan P harus import.
Tanaman menyerap sebagian besar unsur hara P dalam bentuk ion ortofosfat primer (H2PO4-). Sejumlah kecil diserap dalam bentuk ion ortofosfat sekunder (HPO4-2). pH tanah sangat besar pengaruhnya terhadap perbandingan serapan ion-ion tersebut, yaitu makin masam H2PO4- makin besar sehingga makin banyak yang diserap tanaman dibandingkan dengan HPO4-2.
Fosfor didalam tanaman mempunyai fungsi sangat penting yaitu dalam proses fotosintesis, respirasi, transfer dan penyimpanan energi, pembelahan dan pembesaran sel serta proses-proses di dalam tanaman lainnya. Fosfor meningkatkan kualitas buah, sayuran, biji-bijian dan sangat penting dalam pembentukan biji. P juga sangat penting dalam transfer sifat-sifat menurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Fosfor membantu mempercepat perkembangan akar dan perkecambahan, dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air, meningkatkan daya tahan terhadap penyakit yang akhirnya meningkatkan kualitas hasil panen.
Gejala pertama tanaman yang kekurangan P adalah tanaman menjadi kerdil. Bentuk daun tidak normal dan apabila defisiensi akut maka ada bagian-bagian daun, buah dan batang yang mati. Defisiensi P juga dapat menyebabkan penundaan kemasakan, juga pengisian biji berkurang.
Sebagian besar tanaman dapat mengambil (merecovery) P yang diberikan dari pupuk sebesar 10 hingga 30% dari total P yang diberikan selama tahun pertama pemberian. Besarnya kemampuan tanaman ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : sumber P, tipe tanah, tanaman, metode aplikasi dan musim. Akan tetapi banyak residu P dari pemupukan menjadi lebih tersedia setelah penanaman berikutnya.
Macam-macam pupuk P yang umum digunakan petani adalah sebagai berikut :
- Normal atau single superphosphate (NSP atau SSP), dibuat dengan mencampurkan dengan 60 – 70% asam sulfat. Mengandung sekitar 20% P2O5 dan 12%S
- Concentrated superphosphate (CSP) atau Triple superphosphate (TSP) dihasilkan dari batuan fosfat dengan asam fosfat dan mengandung 46% P2O5
- Ammonium ortophosphate (AOP), dihasilkan dari pemberian ammonium pada asam fosfat. Monoammonium orthophosphate, MAP, 10 – 12% N dan 48 – 55% P2O5. Diammonium orthophosphate, DAP, 18 – 46 – 0 dibuat dengan mengendalikan jumlah amoniak yang direaksikan dengan asam fosfate.
- Ammonium poliphosphate (APP). Pembuatan asam fosfate secara termal akan menghasilkan unsur P melalui proses reduksi batuan fosfat di dalam electric arc furnace. Selanjutnya elemen P dioksidasi menjadi P2O5 yang selanjutnya direaksikan dengan air akan membentuk asam fosfate.
Kalium
Kalium didalam jaringan tanaman ada dalam bentuk kation dan bervariasi sekitar 1,7 – 2,7% dari berat kering daun yang tumbuh secara normal. Ion K di dalam tanaman berfungsi sebagai aktivator dari banyak enzim yang berpartisipasi dalam beberapa proses metabolisme utama tanaman.
Kalium sangat vital dalam proses fotosintesis. Apabila K defisiensi maka proses fotosintesis akan turun, akan tetapi respirasi tanaman akan meningkat. Kejadian ini akan menyebabkan banyak karbohidrat yang ada dalam jaringan tanaman tersebut digunakan untuk mendapatkan energi untuk aktivitas-aktivitasnya sehingga pembentukan bagian-bagian tanaman akan berkurang yang akhirnya pembentukan dan produksi tanaman berkurang. Fungsi kalium yang lain adalah :
- Esensiil dalam sintesis protein
- Penting dalam pemecahan karbohidrat, proses pemberian energi bagi tanaman.
- Membantu dalam kesetimbangan ion dalam tanaman.
- Penting dalam translokasi logam-logam berat seperti Fe.
- Membantu tanaman mengatasi gangguan penyakit
- Penting dalam pembentukan buah
- Meningkatkan daya tahan tanamanterhadap iklim tidak menguntungkan
- Terlibat aktif dalam lebih dari 60 sistem enzim yang mengatur reaksi-reaksi kecepatan pertumbuhan tanaman.
Fungsi penting K dalam pertumbuhan tanaman adalah pengaruhnya pada efisiensi penggunaan air. proses membuka dan menutup pori-pori daun tanaman, stomata, dikendalikan oleh konsentrasi K dalam sel yang terdapat disekitar stoma. Kadar K tidak cukup (defisien) dapat menyebabkan stomata membuka hanya sebagian dan menjadi lebih lambat dalam penutupan.
Gejala kekurangan K ditunjukkan dengan : tanda-tanda terbakarnya daun yang dimulai dari ujung atau pinggir, bercak-bercak nekrotik berwarna coklat pada daun-daun dan batang yang tua. Sumber pupuk K utama diantaranya :
- Klium Klorida (KCl) atau Muriate of Potash, mengandung 60 – 62% K2O dan larut air. Grade pupuk KCl tersedia dalam 5 ukuran : larut berwarna putih, standart khusus, standart, kasar dan granular.
- Kalium Sulfat (K2SO4) atau Sulphate of Potash (SOP), mengandung 50% K2O dan 18%S, serta Cl dibawah 2,5% sehingga cocok digunakan pada tanaman yang sensitive terhadap Cl seperti buah-buahan dan tembakau.
- Kalium-magnesium Sulfat (K2SO4.2MgSO4) disebut juga ”Sul-po-mag” dan ”K-mag”, mengandung 22% K2O, 11% Mg dan 22%S.
- Kalium Nitrat (KNO3), mengandung 44% K2O dan 13% N.
Alat dan bahan :
Alat :
·
Petri Disk 3 buah
·
Oven
·
Spatula
·
Gegep
·
Eksikator
·
Neraca Digital
Bahan :
·
Pupuk ZA
·
Pupuk NPK
·
Pupuk Urea
Cara kerja :
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan.
2. Dipanaskan petri disk dalam over selama
+/- 1 jam
3. Dimasukkan dalam eksikator
4. Ditimbang bobot kosong wadah
5. Ditimbang sampel pupuk sebanyak 3 gram
di dalam petri disk
6. Dimasukkan kembali dalam oven selama +/-
2 jam
7. Dimasukkan dalam eksikator
8. Ditimbang
Hasil pengamatan :
Bobot petri kosong (a)
[ZA] : 37,8885 gram
[NPK] : 35,4532 gram
[UREA] : 48,3284 gram
Bobot
petri + zat (sebelum di keringkan) (b)
{ZA} : 40,8902 gram
{NPK} : 38,4599 gram
{UREA} : 51,3307 gram
Bobot
sampel
<ZA> : 3,0017 gram
<NPK> : 3,0006 gram
<UREA> : 3,0032 gram
Bobot
petri + zat (sesudah di keringkan) (c)
(ZA) : 40,8857 gram
(NPK) : 38,2699 gram
(UREA) : 51,2611 gram
Perhitungan :
- ZA
Ø Kadar Air (ZA) = (b-c) x 100%
(b-a)
= 40,8902 g — 40,8857 g x 100%
40,8902 - 37,8885 g
= 0,15 %
Ø Kadar Air (urea) = (b - c ) x 100%
( b-a )
= 51,3307 g — 51,2611 g x 100%
51,3307 - 48,3284 g
= 2,32 %
Ø Kadar Air (NPK) = (b-c) x 100%
(b-a)
= 38,4599 g — 38,2699 g x 100%
38,4599 - 35,4532 g
= 6,31 %
Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan dan perhitungan dapat
disimpulkan bahwa kadar air pada sampel pupuk sebagai berikut :
ZA : 0,15%
UREA : 2,32%
NPK : 6,31%
Daftar Pustaka :
http://www.gerbangpertanian.com/2014/04/perbedaan-pupuk-urea-dan-za_13.html
{25 Februari 2015 }
http://id.wikipedia.org/wiki/Kadar_air {
25 Februari 2015 }