Minggu, 08 Maret 2015

Kadar Air Dalam Sampel Pupuk

LAPORAN  LENGKAP
 

Nama                               :  Stevie Christianto

Kelas/Nis                           :  III.C / 124897

Kelompok                          :  C2.3

Tanggal Mulai                     :  23 Februari 2015

Tanggal Selesai                  :  23 Februari 2015         

Judul Penetapan                :  Penentuan Kadar Air Dalam Sampel Pupuk  ZA , Urea Dan NPK

Tujuan Penetapan              :   Untuk menentukan kadar air dalam sampel pupuk yang di analisa

 Dasar Prinsip                    : 
Sampel dipanaskan secara langsung di dalam oven pada suhu 105 derajat C  bobot yang hilang selama pemanasan merupakan jumlah air yang terkandung dalam pupuk


Landasan Teori                      :
    Metode Analisa Kadar Air
        Metode Pengeringan (Oven)
Metode oven biasa/ pengeringan yang digunakan merupakan salah satu metode pemanasan langsung dalam penetapan kadar air suatu bahan pangan. Dalam metode ini bahan dipanaskan pada suhu tertentu sehingga semua air menguap yang ditunjukkan oleh berat konstan bahan setelah periode pemanasan tertentu. Kehilangan berat bahan yang terjadi menunjukkan jumlah air yang terkandung. Metode ini terutama digunakan untuk bahan-bahan yang stabil terhadap pemanasan yang agak tinggi.
Prinsipnya menguapkan air yang ada dalam bahan dengan jlaan pemanasan. Kemudian menimbang bahan sampai berat konstan berarti semua air sudah diuapkan. Cara ini relatif mudah dan murah.

Kelemahannya antara lain:
-          Bahan lain di samping air juga ikut menguap dan ikut hilang bersama dengan uap misalnya alkohol, asam asetat, minyak atsiri, dan lain-lain.
-          Dapat terjadi reaksi selama pemanasan yang menghasilkan air atau zat mudah menguap lain. Contoh gula mengalami dekomposisi atau karamelisasi, lemak mengalami oksidasi dan sebagainya.
-          Bahan yang mengandung bahan yang dapat mengikat air secara kuat sulit melepaskan airnya meskipun sudah dipanaskan.
 PUPUK
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik.Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen. Pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen sepertihormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Meskipun demikian, ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen.
Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun. Salah satu jenis pupuk organik adalah kompos.
 Pengertian pupuk urea merupakan pupuk berbahan kimia mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan salah satu zat hara yang dibutuhkan tanaman.Bentuk dari Pupuk urea butir-butir kristal berwarna putih. Rumus kimia Pupuk urea yaitu: NH2 CONH2 merupakan pupuk yang mudah dilarut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat yang kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100kg mengandung 46 Kg Nitrogen, Moisture 0,5%, Kadar Biuret 1%, ukuran 1-3,35MM 90% Min serta berbentuk Prill.

Pupuk urea dan za sekilas memang sama akan tetapi keduanya memiliki perbedaan yang sangat jelas. Jika anda sebagai petani kawakan/ berpengalaman pasti sudah terbiasa membedakan kedua pupuk tersebut. Tetapi jika anda bukan petani atau sebagai petani yang baru pasti akan kesulitan membedakan kedua pupuk tersebut. Oleh karena itu maspary akan mencoba membandingkan perbedaan antara pupuk urea dan pupuk ZA.
Berikut tabel perbedaan antara pupuk urea dan pupuk ZA : 

PUPUK UREA
PUPUK ZA
A. Spesifikasi
1. Kadar air maksimal 0,50%
2. Kadar Biuret maksimal 1%
3. Kadar Nitrogen minimal 46%
4. Bentuk butiran tidak berdebu
5. Warna putih
6. Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg
A. Spesifikasi
1. Nitrogen minimal 20,8%
2. belerang minimal 23,8%
3. Kadar air maksimal 1%
4. kadar Asam Bebas sebagai H2SO4 maksimal 0,1%
5. Bentuk Kristal
6. Warna putih
7. Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg
B. Sifat Pupuk Urea
1. Higroskopis
2. Mudah larut dalam air
3. Manfaat unsur hara Nitrogen yang dikandung pupuk Urea
4. Membuat bagian tanaman lebih hijau dan segar
5. Mempercepat pertumbuhan
6. Menambah kandungan protein hasil panen
B. Sifat dan keunggulan pupuk ZA
1. Tidak higroskopis
2. Mudah larut dalam air
3. Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan
4. Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama
5. Dapat dicampur dengan pupuk lain
6. Aman digunakan untuk semua jenis tanaman
7. Meningkatkan produksi dan kualitas panen
8. Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan
9. Memperbaiki rasa dan warna hasil panen
C. Gejala kekurangan unsur hara Nitrogen pada tanaman
1. Seluruh tanaman berwarna pucat kekuningan
2. Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
3. Daun tua berwarna kekuningan. Pada tanaman padi dimulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun
4. Pertumbuhan buah tidak sempurna seringkali masak sebelum waktunya
5. Jika dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari bagian bawah tanaman terus ke bagian atas tanaman.
C. Gejala kekurangan unsur hara Belerang pada tanaman
1. Produksi protein tanaman menurun, pertumbuhan sel tanaman kurang aktif
2. Terjadi penimbunan amida bebas dan asam amino sampai batas yang berbahaya bagi tanaman
3. Terjadi kerusakan aktivitas fisiologis dan mudah terserang hama penyakit
4. Produksi butir daun hijau menurun, proses asimilasi dan sintesis karbohidrat terlambat, tanaman mengalami klorosis/kekuningan dan hasil panen rendah
 PUPUK UREA
  Sekitar 90% urea industri digunakan sebagai pupuk kimia. Urea dalam bentuk butiran curah (prill) digunakan dalam pertaniansebagai pupuk kimia pemasok unsur nitrogen. Di tanah, urea akan terhidrolisis dan melepaskan ion amonium. Kandungan N pada urea adalah 46%, tetapi yang tergunakan oleh tanaman biasanya separuhnya.
         Karena penting dalam pembangunan pertanian, pupuk urea seringkali disubsidi oleh pemerintah suatu negara, termasuk Indonesia. Di pasaran Indonesia, pupuk urea dipasarkan dalam dua bentuk: bersubsidi (berwarna merah muda, digunakan untuk bantuan pembangunan) dan tidak bersubsidi (berwarna putih, untuk dipasarkan secara komersial).Pupuk urea dihasilkan sebagai produk samping pengolahan gas alam atau pembakaran batu bara. Karbon dioksida yang dihasilkan dari kegiatan industri tersebut lalu dicampur dengan amonia melalui proses Bosch-Meiser. Dalam suhu rendah, amonia cair dicampur dengan es kering (karbondioksida) menghasilkan amonium karbamat. Selanjutnya, amonium karbamat dicampur dengan air ditambah energi untuk menghasilkan urea dan air.

  PUPUK NPK
PUPUK NPK LEBIH PRAKTIS DAN EFEKTIF UNTUK TANAMAN
Pupuk NPK memang praktis. Hanya dengan sekali memupuk, tanaman mendapatkan tiga unsur hara sekaligus. Pupuk majemuk ini ternyata juga lebih menguntungkan ketimbang memakai campuran urea, TSP, dan KCl.
Membuat pupuk majemuk sendiri dengan mencampur urea, TSP, dan KCl lebih ekonomis ketimbang membeli pupuk majemuk yang sudah jadi, seperti NPK misalnya. Hal ini tidak salah. Namun demikian, bukan berarti mencampur pupuk sendiri lebih menguntungkan daripada menggunakan NPK.

Kandungan & Manfaat Pupuk NPK

Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk dengan kandungan unsur hara yang lengkap. Beberapa Unsur hara yang terkandung dalam pupuk NPK adalah sebagai berikut :

Unsur hara Makro

Nitrogen
Nitrogen keberadaannya mutlak ada untuk kelangsungan pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan dibutuhkan dalam jumlah yang banyak. Tanaman menyerap N :
- Sebagian besar dalam bentuk ion NO3- dan NH4+
- Sedikit Urea melalui daun
- Sedikit asam amino larut dalam air
Tanaman mengandung cukup N akan menunjukkan warna daun hijau tua yang artinya kadar klorofil dalam daun tinggi. Sebaliknya apabila tanaman kekurangan atau defisiensi N maka daun akan menguning (klorosis) karena kukarangan klorofil. Pertumbuhan tanaman lambat, lemah dan tanaman menjadi kerdil juga bisa disebabkan oleh kekurangan N. Tanaman cepat masak bisa disebabkan oleh kekurangan N. Defisiensi N juga dapat meningkatkan kadar air biji dan menurunkan produksi dan kualitas.
Kelebihan N akan meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman, tetapi akan memperpendek masa generatif, yang akhirnya justru menurunkan produksi atau menurunkan kualitas produksi tanaman. Tanaman yang kelebihan N menunjukkan warna hijau gelap sukulen, yang menyebabkan tanaman peka terhadap hama, penyakit dan mudah roboh.
Apabila N tersedia didalam tanah hanya atau sebagian besar dalam bentuk amonium, dapat menyebabkan keracunan pada tanaman dan akhirnya dapat mengakibatkan jaringan vascular pecah dan berakibat pada terhambatnya serapan air.
Semua atau sebagian besar pupuk N komersiil mempunyai kelarutan tinggi jika diberikan ke dalam tanah. Berbeda dengan pupuk N dari bahan organik baik pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos, akan melepas N jika telah didekomposisikan. Semua bentuk N di dalam tanah akan dikonversikan atau dioksidasi menjadi NO3-, yang selanjutnya menjadi subjek reaksi/proses denitrifikasi, erosi, dan pencucian. Sehingga bentuk NO3- di dalam tanah sangat tidak stabil.
Penggunaan pupuk nitrogen dalam tanah sebagian besar akan berpengaruhpada penurunan pH tanah. Hal ini disebabkan bahwa perubahan bentuk NH4+ menjadi NO3- akan melepas H+ sehingga akan menurunkan pH tanah. Selain itu NO3- merupakan faktor utama yang berhubungan dengan pencucian ion-ion basa seperti Ca+2, Mg+2, dan K+. Ion nitrat dan basa-basa tersebut tercuci secara bersama-sama yang akhirnya meninggalkan tapak-tapak pertukaran di dalam tanah yang bermuatan negatif. Selanjutnya tapak-tapak petukaran tersebut diganti H+ yang dapat menyebabkan penurunan pH tanah. Pengaruh kemasaman dan kebasahan beberapa pupuk sumber N yang dapat menurunkan pH tanah, diukur berdasarkan jumlah CaCO3 murni (Kg CaCO3. Kg N-1) yang dibutuhkan untuk mengebalikan pH tanah sebelum terjadi perubahan pH.
P (Fosfor)
Tidak ada unsur lain yang dapat menggantikan fungsinya dalam tanaman, sehingga tanaman harus mendapatkan atau mengandung P secara cukup untuk pertumbuhannya secara normal. Fungsi penting forfor di dalam tanaman yaitu dalam proses fotosintesis, respirasi, transfer dan penyimpanan energi, pembelahan dan pembesaran sel serta proses-proses di dalam tanaman lainnya. Pada umumnya kadar P di dalam tanaman di bawah kadar N dan K yaitu sekitar 0,1 hingga 0,2%. Di Indonesia pupuk P sangat bermasalah, karena selain efisiensi pemupukan P rendah juga tambang P di Indonesia jarang, beragam dan berkadar rendah. Hal ini mengakibatkan untuk mencukupi kebutuhan P harus import.
Tanaman menyerap sebagian besar unsur hara P dalam bentuk ion ortofosfat primer (H2PO4-). Sejumlah kecil diserap dalam bentuk ion ortofosfat sekunder (HPO4-2). pH tanah sangat besar pengaruhnya terhadap perbandingan serapan ion-ion tersebut, yaitu makin masam H2PO4- makin besar sehingga makin banyak yang diserap tanaman dibandingkan dengan HPO4-2.
Fosfor didalam tanaman mempunyai fungsi sangat penting yaitu dalam proses fotosintesis, respirasi, transfer dan penyimpanan energi, pembelahan dan pembesaran sel serta proses-proses di dalam tanaman lainnya. Fosfor meningkatkan kualitas buah, sayuran, biji-bijian dan sangat penting dalam pembentukan biji. P juga sangat penting dalam transfer sifat-sifat menurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Fosfor membantu mempercepat perkembangan akar dan perkecambahan, dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air, meningkatkan daya tahan terhadap penyakit yang akhirnya meningkatkan kualitas hasil panen.
Gejala pertama tanaman yang kekurangan P adalah tanaman menjadi kerdil. Bentuk daun tidak normal dan apabila defisiensi akut maka ada bagian-bagian daun, buah dan batang yang mati. Defisiensi P juga dapat menyebabkan penundaan kemasakan, juga pengisian biji berkurang.
Sebagian besar tanaman dapat mengambil (merecovery) P yang diberikan dari pupuk sebesar 10 hingga 30% dari total P yang diberikan selama tahun pertama pemberian. Besarnya kemampuan tanaman ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : sumber P, tipe tanah, tanaman, metode aplikasi dan musim. Akan tetapi banyak residu P dari pemupukan menjadi lebih tersedia setelah penanaman berikutnya.
Macam-macam pupuk P yang umum digunakan petani adalah sebagai berikut :
- Normal atau single superphosphate (NSP atau SSP), dibuat dengan mencampurkan dengan 60 – 70% asam sulfat. Mengandung sekitar 20% P2O5 dan 12%S
- Concentrated superphosphate (CSP) atau Triple superphosphate (TSP) dihasilkan dari batuan fosfat dengan asam fosfat dan mengandung 46% P2O5
- Ammonium ortophosphate (AOP), dihasilkan dari pemberian ammonium pada asam fosfat. Monoammonium orthophosphate, MAP, 10 – 12% N dan 48 – 55% P2O5. Diammonium orthophosphate, DAP, 18 – 46 – 0 dibuat dengan mengendalikan jumlah amoniak yang direaksikan dengan asam fosfate.
- Ammonium poliphosphate (APP). Pembuatan asam fosfate secara termal akan menghasilkan unsur P melalui proses reduksi batuan fosfat di dalam electric arc furnace. Selanjutnya elemen P dioksidasi menjadi P2O5 yang selanjutnya direaksikan dengan air akan membentuk asam fosfate.
Kalium
Kalium didalam jaringan tanaman ada dalam bentuk kation dan bervariasi sekitar 1,7 – 2,7% dari berat kering daun yang tumbuh secara normal. Ion K di dalam tanaman berfungsi sebagai aktivator dari banyak enzim yang berpartisipasi dalam beberapa proses metabolisme utama tanaman.
Kalium sangat vital dalam proses fotosintesis. Apabila K defisiensi maka proses fotosintesis akan turun, akan tetapi respirasi tanaman akan meningkat. Kejadian ini akan menyebabkan banyak karbohidrat yang ada dalam jaringan tanaman tersebut digunakan untuk mendapatkan energi untuk aktivitas-aktivitasnya sehingga pembentukan bagian-bagian tanaman akan berkurang yang akhirnya pembentukan dan produksi tanaman berkurang. Fungsi kalium yang lain adalah :
- Esensiil dalam sintesis protein
- Penting dalam pemecahan karbohidrat, proses pemberian energi bagi tanaman.
- Membantu dalam kesetimbangan ion dalam tanaman.
- Penting dalam translokasi logam-logam berat seperti Fe.
- Membantu tanaman mengatasi gangguan penyakit
- Penting dalam pembentukan buah
- Meningkatkan daya tahan tanamanterhadap iklim tidak menguntungkan
- Terlibat aktif dalam lebih dari 60 sistem enzim yang mengatur reaksi-reaksi kecepatan pertumbuhan tanaman.
Fungsi penting K dalam pertumbuhan tanaman adalah pengaruhnya pada efisiensi penggunaan air. proses membuka dan menutup pori-pori daun tanaman, stomata, dikendalikan oleh konsentrasi K dalam sel yang terdapat disekitar stoma. Kadar K tidak cukup (defisien) dapat menyebabkan stomata membuka hanya sebagian dan menjadi lebih lambat dalam penutupan.
Gejala kekurangan K ditunjukkan dengan : tanda-tanda terbakarnya daun yang dimulai dari ujung atau pinggir, bercak-bercak nekrotik berwarna coklat pada daun-daun dan batang yang tua. Sumber pupuk K utama diantaranya :
- Klium Klorida (KCl) atau Muriate of Potash, mengandung 60 – 62% K2O dan larut air. Grade pupuk KCl tersedia dalam 5 ukuran : larut berwarna putih, standart khusus, standart, kasar dan granular.
- Kalium Sulfat (K2SO4) atau Sulphate of Potash (SOP), mengandung 50% K2O dan 18%S, serta Cl dibawah 2,5% sehingga cocok digunakan pada tanaman yang sensitive terhadap Cl seperti buah-buahan dan tembakau.
- Kalium-magnesium Sulfat (K2SO4.2MgSO4) disebut juga ”Sul-po-mag” dan ”K-mag”, mengandung 22% K2O, 11% Mg dan 22%S.
- Kalium Nitrat (KNO3), mengandung 44% K2O dan 13% N.

Alat dan bahan                    :

Alat                 :
·         Petri Disk 3 buah
·         Oven
·         Spatula
·         Gegep
·         Eksikator
·         Neraca Digital
Bahan                        :
·         Pupuk ZA
·         Pupuk NPK
·         Pupuk Urea

Cara kerja                             :
1.     Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 
2.     Dipanaskan petri disk dalam over selama +/- 1 jam
    3.     Dimasukkan dalam eksikator 
    4.     Ditimbang bobot kosong wadah

    5.     Ditimbang sampel pupuk sebanyak 3 gram di dalam petri disk
6.     Dimasukkan kembali dalam oven selama +/- 2 jam         
    7.     Dimasukkan dalam eksikator
8.    Ditimbang

Hasil pengamatan               :

  Bobot petri kosong (a)
[ZA]                   :    37,8885  gram                                       
[NPK]                 :    35,4532  gram                                                                                
[UREA]               :     48,3284  gram
           Bobot petri + zat (sebelum di keringkan) (b)

{ZA}                            :           40,8902 gram
{NPK}                          :          38,4599  gram                                                                  
{UREA}                        :           51,3307  gram                                                          

Bobot sampel
<ZA>                            :          3,0017   gram
<NPK>                          :          3,0006   gram                                                      
<UREA>                        :          3,0032   gram                                                        
  Bobot petri + zat (sesudah di keringkan) (c)
(ZA)                              :         40,8857  gram     
(NPK)                            :         38,2699  gram                                                                                   
(UREA)                          :          51,2611 gram       
      Perhitungan                         :
  •  ZA
                  
Ø    Kadar Air (ZA)        = (b-c) x 100%
                                           (b-a)
                                    = 40,8902 g — 40,8857 g x 100%
                                                40,8902 - 37,8885 g
                                    = 0,15 %

Ø    Kadar Air (urea)       = (b - c )  x 100%
                                        ( b-a )
                                    = 51,3307 g — 51,2611 g x 100%
                                                51,3307 - 48,3284  g
                                    = 2,32 %

Ø    Kadar Air (NPK)        = (b-c)  x 100%
                                            (b-a)
                                    = 38,4599 g — 38,2699 g x 100%
                                                38,4599 - 35,4532 g
                                    = 6,31 %

Kesimpulan                          :
Dari hasil pengamatan dan perhitungan dapat disimpulkan bahwa kadar air pada sampel pupuk sebagai berikut :
   ZA                   :           0,15%
  UREA                 :           2,32%
                                  NPK                 :           6,31%
Daftar Pustaka  :
   http://id.wikipedia.org/wiki/Kadar_air { 25 Februari 2015 }
                                                     

Uji Biuret dalam sampel pupuk

LAPORAN  LENGKAP
 
Nama                                  :  Stevie Christianto
Kelas/Nis                             :  III.C / 124897
Kelompok                             :  C2.3
Tanggal Mulai                       :  23 Februari 2015
Tanggal Selesai                    :  23 Februari 2015         
Judul Penetapan                   :   Penetapan Uji Biuret Dalam Sampel Pupuk  ZA , Urea Dan NPK
Tujuan Penetapan                 :   Untuk mengetahui apakah pupuk ZA , urea dan NPK mengandung protein
 Dasar Prinsip                        : 
2molekulUrea pada suhutinggi bergabung atau berpolimerisasi membentuk senyawabiuret. Keberadaannya dapat diketahui dari reaksi biuret dengan garam tembaga kompleks membentuk kompleks yaengberwarna lembayung
 
Reaksi                                 :
Landasan Teori                      :
 
“UJI BIURET”
                Uji biuret digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan peptida dalam suatu zat yang diuji. Adanya ikatan peptida mengindikasikan adanya protein, karena asam amino berikatan dengan asam amino yang lain melalui ikatan peptida membentuk protein. Ikatan peptida merupakan ikatan yang terbentuk ketika atom karbon dari gugus karboksil suatu molekul berikatan dengan atom nitrogen dari gugus amina molekul lain. Reaksi tersebut melepaskan molekul air sehingga disebut reaksi kondensasi. Dengan adanya dua molekul asam amino yang berikatan dengan ikatan peptida dan membentuk molekul protein. Ikatan peptida tersebut yang akan bereaksi dengan reagen biuret menghasilkan perubahan warna. Reaksi positif uji biuret ditunjukkan dengan munculnya warna ungu atau merah muda akibat adanya persenyawaan antara Cu++ dari reagen biuret dengan NH dari ikatan peptida dan O dari air. Semakin panjang ikatan peptida (banyak asam amino yang berikatan) akan memunculkan warna ungu, semakin pendek ikatan peptida (sedikit asam amino yang berikatan) akan memunculkan warna merah muda.





 
 
Reaksi diatas merupakan Reaksi Kondensasi      
 
    
PUPUK UREA

PUPUK UREA (SNI 02-2801-1998)
Spesifikasi
o    Kadar air maksimal 0,50%
o    Kadar Biuret maksimal 1%
o    Kadar Nitrogen minimal 46%
o    Bentuk butiran tidak berdebu
o    Warna putih (non subsidi)
o    Warna pink untuk Urea Bersubsidi 
o    Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg

Sifat Pupuk Urea
o    Higroskopis
o    Mudah larut dalam air

Manfaat unsur hara Nitrogen yang dikandung pupuk Urea
o    Membuat bagian tanaman lebih hijau dan segar
o    Mempercepat pertumbuhan
o    Menambah kandungan protein hasil panen

Gejala kekurangan unsur hara Nitrogen pada tanaman
o    Seluruh tanaman berwarna pucat kekuningan
o    Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
o    Daun tua berwarna kekuningan. Pada tanaman padi dimulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun
o    Pertumbuhan buah tidak sempurna seringkali masak sebelum waktunya
o    Jika dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari bagian bawah tanaman terus ke bagian atas tanaman.
 
 Manfaat dan Fungsi Pupuk Urea

Apa saja manfaat pupuk urea. Perlu diketahui bahwa pupuk urea mengandung nitrogen dalam jumlah yang tinggi. Unsur nitrogen di dalam Pupuk urea sangat bermanfaat bagi tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan.

Manfaat lainnya?
  •      Pupuk Urea membuat daun tanaman lebih hijau, rimbun, dan segar. Nitrogen juga membantu tanaman sehingga mempunyai banyak zat hijau daun (klorofil). Dengan adanya zat hijau daun yang berlimpah, tanaman akan lebih mudah melakukan fotosintesis.
  •      Pupuk Urea juga mempercepat pertumbuhan tanaman. Kondisi tanaman akan makin tinggi, dengan jumlah anakan yang banyak.
  •       Pupuk Urea juga mampu menambah kandungan protein di dalam tanaman.
  •      Pupuk urea bersifat universal. Pupuk ini dapat digunakan untuk semua jenis tanaman. Urea dapat ditambahkan untuk tanaman darat maupun air.
  •      Pupuk Urea juga baik untuk tanaman pangan, tanaman holtikultura, tanaman usaha perkebunan, tanaman di sekitar peternakan dan juga tanaman di sekeliling usaha perikananan.

Kekurangan Unsur Hara Nitrogen

Ketika sebuah tanaman mengalami kekurangan zat nitrogen, maka tanaman tersebut akan mengalami beberapa gejala yang bisa diamati secara fisik.

Gejala-gejala tersebut antara lain?
  1.      Kekurangan nitrogen membuat keadaan daun tanaman berwarna pucat hingga kekuning-kuningan.
  2.       Bila kekurangan nitrogen semakin parah, maka daun tuatanaman tersebut akan berwarna kekuning-kuningan dimulai dari ujung daun dan menjalar hingga ke tulang daun.
  3.       Bila kondisi kekurangan nitrogen terus dibiarkan, maka daun akan menjadi kering, keadaan ini diawali dari daun bagian bawah sampai daun bagian atas.
  4.       Kondisi tanaman yang kekurangan nitrogen sejak awal, menimbulkan tanaman lambat tumbuh dan kerdil.
  5.       Akibat kekurangan nitrogen pada buah, yaitu keadaan buah tidak sempurna, sering kali buah masak masak sebelum waktunya atau sebelum ukurannya sesuai.
 
PUPUK NPK

Peranan Pupuk NPK
Pertumbuhan tanaman selalu membutuhkan unsur hara dalam menghasilkan akar, batang, daun, bunga, dan buah sebagai menghasilkan produksi buah yang sesuai, dari segi tersebut unsur hara N,P,dan K sangat di butuhkan dalam jumlah besar dan stabil, dari tersebut ada dampak kelebihan dan kekurangan unsur hara NPK.
Fungsi dari unsur hara tersebut, yaitu unsur hara N adalah sebagai bahan pembangun asamamino/protein/enzim, asam nucleat, nucleo-pro-tein, dan alkaloid. Defisiensi N akan membatasi pembelahan dan perbesaran sel. Selain itu fungsi N dalam proses fisiologi dan biokimia tanaman, yaitu menjaga kapasitas fotosintesis. Kekurangan suplai unsur hara N berakibat menurunnya laju tumbuh tanaman laju fotosintesis bersih, dan nisbah luas daun tanaman, sehingga berakibat terhadap peningkatan rasio akar-pupus tanaman.
Fungsi unsur hara P pada proses fisiologi dan biokimia tanaman, yaitu mengaktifkan proses metabolisme tanaman, mengatur keseimbangan senyawa pengatur tumbuh endogen/alami, mengatur partisi dan translokasi fotosintat, dan keseimbangan antara pati dan sucrose. Kekurangan unsur hara P mengakibatkan aktivitas metabolisme sel terganggu, yaitu prosesfotosintesis dan keseimbangan antara pati dansukrose. Kekurangan P berakibat pada terganggunya oksidasi karbohidrat dan menurunkan resistensi tanaman terhadap kekeringan.
Unsur hara K berfungsi sebagai aktivator 46macam enzim, berperandalam proses fotosintesis, peningkatan indeksluas daun dan meningkat kantranslokasi fotosintat dari sumber ke penerima
Unsur kimia atau organik NPK sangat di butuhkan pada tanaman, sebagai pemacu tanaman terhadap unsure lain, unsure N, P, dan K merupakan unsur hara yang sulit di dapatkan di dalam tanah, unsure tersebut hanya di peroleh dasar laut maka karena tanaman membutuhkan unsure tersebut, terpaksa atau tidak nya unsure kimia yang di gunakan sebagai pertumbuhan tanaman dalam penyediaan  tanah.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini merupakan uraian lengkap mengenai peran Pupuk NPK pada tanaman :

Peranan N,P dan K
Ketiga unsur ini mempunyai peran yang sangat penting terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman, dimana ketiga unsur ini saling berinteraksi satu sama lain dalam menunjang pertumbuhan tanaman, unsur nitrogen dapat diperoleh dari pupuk Urea dan ZA. unsur P dari pupuk TSP/SP-36, sedangkan K dalam KCI dan ZK.

A.   Peranan Nitrogen
Unsur N adalah merupakan unsur yang cepat kelihatan pengaruhnya terhadap
tanaman. Peran utama unsur ini adalah :
1.    Mempercepat pertumbuhan tanaman, menambah tinggi tanaman, dan merangsang pertunasan.
2.    Memperbaiki kualitas, terutama kandungan proteinnya.
3.    Menyediakan bahan makanan bagi mikroba (jasad renik)
4.    Merangsang pertumbuhan vegetatif (batang dan daun).
5.    Meningkatkan jumlah anakan
6.    Meningkatkan jumlah bulir/ rumpun (Pada padi)

Kurang unsur N menyebabkan:
1.    Pertumbuhannya kerdil
2.    Daun tampak kekuning-kuningan
3.    Sistem perakaran terbatas

Kelebihan unsur N menyebabkan tanaman:
1.    Pertumbuhan vegetatif memanjang (lambat panen)
2.    Mudah rebah
3.    Menurunkan kualitas bulir. (Pada padi)
4.    Respon terhadap serangan hama/ penyakit.

B.   Peranan Posfor
Secara detail fungsi posfor dalam pertumbuhan tanaman sukar di utarakan,
namun demikian fungsi-fungsi utama posfor dalam pertumbuhan tanamanadalah
sebagai berikut :
1.    respirasi dan fotosintesis
2.    penyusunan asam nukleat
3.    pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah.
4.    Perangsang perkembangan akar, sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap kekeringan, dan,
5.    Mempercepat masa panen sehingga dapat mengurangi resiko keterlambatan waktu panen.
6.    Memacu terbentuknya bunga, bulir pada malai (Pada padi)
7.    Menurunkan aborsitas
8.    Perkembangan akar halus dan akar rambut (Pada padi)
9.    Memperkuat jerami sehingga tidak mudah rebah (Pada padi)
10. Memperbaiki kualitas gabah (Pada padi)

Kekurangan posfor menyebabkan tanaman :
1.    Pertumbuhan kerdil
2.    Jumlah manakan sedikit  
3.    Daun meruncing berwarna hijau gelap
 
 
“PUPUK ZA”
Ammonium Sulfat (ZA) merupakan salah satu jenis pupuk sintetis yang mengandung unsur hara N. Pupuk ammonium sulfat dikenal juga dengan nama ZA (Zwavelzure Amonium). Unsur hara N yang berasal dari Urea dan ZA merupakan hara makro utama bagi tanaman selain P dan K dan seringkali menjadi faktor pembatas dalam produksi tanaman. Menurut Gardner  dkk.  (1991), defisiensi N membatasi pembesaran sel dan pembelahan sel. N berperan sebagai bahan penyusun klorofil dan asam amino, pembentuk protein, esensial bagi aktivasi karbohidrat, dan komponen enzim, serta menstimulasi perkembangan dan aktivitas akar serta meningkatkan penyerapan unsur-unsur hara yang lain (Olson dan Kurtz, 1982). Pupuk ZA dibuat dari gas amoniak dan gas belerang. Persenyawaan kedua zat tersebut menghasilkan pupuk ZA yang mengandung N 20,5 sampai 21%, bersifat tidak higroskopis. Menurut Hilman  dkk. (1993,  dalam Widyastuti, 1996), pupuk N dalam bentuk ammonium sulfat (ZA) yang diberikan ke dalam tanah pertama-tama akan diserap (adsorpsi) oleh kompleks koloid tanah dan bentuk N (NH4+) cenderung tidak hilang dan tercuci air, sedangkan urea dapat segera larut dalam air. Tahap akhir dalam proses pembuatan pupuk ZA adalah pengeringan.  Pengeringan adalah proses untuk menghilangkan sejumlah cairan volatileyang terdapat dalam padatan dengan cara evaporasi. Dalam industri pupuk seperti ammonium sulfat (ZA), superfosfat (SP), dan natrium fosfat kalium (NPK), proses pengeringan biasanya dilakukan dengan menggunakan rotary dryer. Untuk dapat mendesain dan menganalisa kinerja suatu  rotary dryer, perlu diketahui terlebih dahulu karakteristik pengeringan bahan padat yang dikeringkan. Hal ini dapat dilaksanakan secara eksperimen dengan menggunakan alat  tray dryer. Penelitian untuk memperoleh data karakteristik telah dilakukan oleh sejumlah peneliti, antara lain : pengeringan limbah padat dari ekstraksi minyak zaitun oleh Doymaz et al (2003), pengeringan ampas wortel oleh Singh et al (2006), pengeringan biji anggur oleh Roberts et al (2008), dan pengeringan limbah padat tapioka oleh Dedi dkk (2009).
 


Alat dan bahan                    :

Alat                 :
·         Tabung reaksi 5 buah
·         Rak tabung
·         Botol semprot
·         Pipet tetes

Bahan                        :
·         Pupuk ZA
·         Pupuk NPK
·         Pupuk Urea
·         Larutan CuSO4
·         Aquades
·         Susu
·         Larutan NaOH

Cara kerja                              :
1.    Disiapkan alat yang telah bersih dan bahan yang ingin digunakan.
2.    Dimasukkan sampel secukupnya kedalam masing-masing tabung reaksi. (Tabung 1 contoh pupuk ZA, tabung 2 contoh pupuk Urea, tabung 3 contoh pupuk NPK)
3.    Dilarutkan contoh tersebut dengan air.
4.    Ditambah sebanyak 1 mL CuSO4 dan 1 mL NaOH pada masing-masing contoh.
5.    Dihomogenkan. {Dilihat perubahan warna yang terjadi}
6.    Dilakukan lagi hal serupa pada sampel susu dan sampel air, ditambah 1 mL CuSO dan NaOH.
*Jika (+) mengandung protein maka larutan berwarna lembayung
Jika (-) mengandung protein maka larutan berwarna biru.
Hasil pengamatan               :
·         Warna larutan sampel susu (Larutan CuSO4 + NaOH)             : Lembayung
·         Warna larutan sampel air (Larutan CuSO4 + NaOH)                : Biru
·         Warna larutan pupuk ZA (Larutan CuSO4 + NaOH)                 : Lembayung (+)
·         Warna larutan pupuk Urea (Larutan CuSO4 + NaOH)              : Lembayung (+)
·         Warna larutan pupuk NPK (Larutan CuSO4 + NaOH)              : Biru muda (-)

Kesimpulan                          :
            Dari hasil pengamatan maka dapat disimpulkan bahwa sampel pupuk NPK (-) mengandung protein sedangkan sampel pupuk ZA dan Urea (+) mengandung protein.
 
 
 
 
 Makassar 25 Februari 2015